Minggu-minggu kemaren aku lagi belajar mengenai Sejarah Indonesia, jadi sekalian aja aku bikin artikel tentang “sejarah nasionalisme Indonesia” berhubung aku belajar sejarahnya lebih khusus di bagian nasionalisme.
Sejarah Nasionalisme ini sebenernya sudah dipelajari waktu sekolah di SMP dan di SMA. Tapi karena sudah gak pernah lagi membaca mengenai sejarah jadi sudah banyak lupa. Oh ya mungkin dari SD juga ada kali ya dalam pelajaran PPKN rada lupa aku. Kalau SMP dan SMA sejarah Indonesia yang khususnya nasionalisme ada dibahas di mata pelajaran PPKN dan sejarah.
Kenapa perlu mempelajari sejarah nasionalisme?
Sejarah penting untuk kita pelajari karena dengan sejarah, kita dapat mengetahui kebenaran peristiwa yang terjadi di masa lampau. Selain itu, kita juga dapat menjadikan peristiwa di masa lalu sebagai pedoman di masa mendatang agar hal buruk di masa lalu tidak terulang kembali.
Seperti pepatah mengatakan tidak ada yang baru dibawah matahari. Semua yang terjadi di dunia ini sudah pernah terjadi di masa lalu hanya dengan alur yang berbeda.
Selain itu bapak proklamator kita memiliki semoyan yang terkenal yaitu “Jasmerah” yang merupakan kepanjangan dari kalimat Jangan Sekali-kali Meninggalkan. Semboyan yang terkenal ini diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. Jadi sudah sepatutnya kita mengingat sejarah bagaimana Indonesia bisa sampai sekarang ini.
• Sejarah memberikan pengalaman dan inspirasi di masa mendatang
• Sejarah dapat memberitahu kebenaran peristiwa yang terjadi
• Sejarah Membantu Kita Memahami Orang dan Masyarakat
• Sejarah Berkontribusi pada Pemahaman Moral
• Sejarah Memberikan Identitas
• Mempelajari Sejarah Adalah hal yang penting untuk mewujudkan warga negara yang baik
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme menurut bahasa belanda berasal dari kata “natie” yang berarti bangsa, dan dari bahasa inggris “nation” yang juga berarti bangsa. Sedangkan Bangsa memiliki arti rumpun masyarakat yang tinggal di sebuah teritorial berkemampuan untuk dapat bersatu yang sama dan memiliki karakteristik yang hampir sama.
Menurut KBBI nasionalisme adalah paham yang mengajarkan untuk mencintai bangsanya sendiri, baik budayanya, masyarakatnya maupun tatanan yang ada di negara tersebut. dan juga mempunyai rasa kebanggaan sebagai bangsa dan juga dapat memelihara kehormatan bangsa.
Nasionalisme menurut Para Ahli
1. Otto Bauar
Nasionalisme ini merupakan suatu persatuan perangai atau juga karakter yang timbul disebabkan perasaan senasib.
2. Ernest Renan
Nasionalisme ini ialah kehendak untuk bersatu serta juga bernegara.
3. Hans Koh
Nasionalisme ini ialah formalisasi (bentuk) serta rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan juga bernegara sendiri.
4. L. Stoddard
Nasionalisme ini ialah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat yang mana mereka itu menyatakan rasa kebangsaan ialahsebagai perasaan “memiliki “secara bersama di dalam suatu bangsa.
5. Smith
Nasionalisme ini ialah suatu "gerakan" ideologis yang digunakan untuk dapat meraih serta memelihara otonomi, kohesi, dan juga individualitas. Gerakan tersebut dilaksanakan oleh satu (1) kelompok sosial tertentu yang diakui oleh beberapa anggotanya guna membentuk atau menentukan satu bangsa atau juga yang berupa potensi saja.
Jadi, Nasionalisme ini ialah suatu paham kebangsaan dari masyarakat pada suatu negara yang mempunyai kesadaran serta semangat cinta tanah air dan juga bangsa yang ditunjukkan dengan melalui sikap serta tingkah laku individu atau juga masyarakat.
Selain itu nasionalisme juga didefinisikan sebagai pemahaman dari masyarakat pada suatu bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan, serta wilayah dan juga kesamaan cita-cita serta tujuan sehingga menimbulkan atau memunculkan rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal atau juga eksternal
Rasa nasionalisme di Indonesia telah tertuang dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kala itu, Indonesia mengaku jika berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu. Hal ini menandakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan menjunjung tinggi nilai nasionalisme.
Penyimpangan terhadap nasionalisme
1. Chauvinisme
Kecintaan pada negara (fanatic) mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain sehingga membenarkan merusak atau menghancurkan negara lain demi kejayaan bangsa sendiri. Contoh dari paham chauvinisme adalah Negara nazi jerman yang dipimpin oleh Hitler.
2. Fasisme
pemerintahan otoriter yang memaksa agar masyarakat mencintai bangsa dan negaranya. Kekuasaan harus dipegang oleh satu orang (pemusatan kekuasaan) dan segala perintah harus dipatuhi. Jika tidak, akan dianggap sebagai musuh negara walaupun Masyarakatnya sendiri. Contoh dari paham Fasisme ini adalah Negara Jerman, Italia dan Jepang.
3. Xenosentrisme
orang yang menilai rendah kebudayaannya sendiri/lokal dan menilai tinggi atas kebudayaan asing. Paham ini berasal dari sikap individu yang kurang percaya diri san merasa inferior. Contohnya orang yang lebih senang membeli barang import dari luar negeri dibanding barang hasil buatan negaranya sendiri.
4. Etnosentrisme
Memandang masyarakat dan kebudayaan sendiri lebih baik dan merendahkan masyarakat dan kebudayaan lain. Konsep etnosentrisme seringkali dipakai secara bersama-sama dengan rasisme. Konsep ini mewakili sebuah pengertian bahwa setiap kelompok etnik atau ras mempunyai semangat bahwa kelompoknyalah yang lebih superior dari kelompok lain.
Contohnya :
- Kebiasaan memakai pakaian terbuka bagi masyarakat pedalaman, karena menurut masyarakat pedalaman, pakaian tersebut merupakan suatu kebanggaan
- Budaya Carok, Carok merupakan budaya yang berasal dari Madura, adalah yang perilaku membela harga diri dengan menyakiti orang yang terlibat.
Hal yang mendorong munculnya nasionalisme
1. Adanya campur tangan bangsa lain. Misalnya penjajahan dalam wilayahnya
2. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan dirir dari belenggu absolut
3. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan
4. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang sama
Tujuan nasionalisme
● Menumbuhkan serta meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan juga bangsa.
● Membangun hubungan yang rukun serta harmonis antar individu dan juga masyarakat.
● Membangun serta mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat.
● menghilangkan ekstrimisme,atau juga tuntutan berlebihan dari warga negara kepada pemerintah.
● Menumbuhkan semangat rela berkorban bagi tanah air serta bangsa.
● Menjaga tanah air serta bangsa dari serangan musuh, baik itu dari luar atau juga dari dalam negeri.
Prinsip Nasionalisme
Prinsip – prinsip nasionalisme, menurut Hertz Nationality in History and Policy:
a. Hasrat untuk mencapai kesatuan
b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c. Hasrat untuk mencapai keaslian
d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Bentuk-bentuk Nasionalisme
- Kewarganegaraan (K)
Bentuk nasionalisme yang mana negara mempunyai kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau juga perwakilan politik
- Nasionalisme Etnis (E)
Semangat kebangsaan yang mana negara mempunyai kebenaran politik dari budaya asal atau juga etnis suatu masyarakat
- Romantik/Organik/Identitas (R)
Negara memiliki kebenaran politik itu secara organik, yakni hasil dari suatu bangsa atau juga ras menurut semangat romantisme
- Budaya (B)
Negara mempunyai kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama, serta bukan dari “sifat keturunan” seperti ras, warna kulit, dll
- Kenegaraan (Kena)
perasaan nasionalistik yang kuat serta diberi keutamaan mengatasi hak universal dan juga kebebasan
- Agama (Gama)
Negara itu mempunyai legitimasi politik dari adanya persamaan agama
Supaya lebih mudah mengingat bentuk-bentuk nasionalisme kita bisa menyingkatnya menjadi “KERBau KenaGama”
Faktor-Faktor Munculnya Nasionalisme
Internal
1. Kenangan kejayaan masa lalu
2. Munculnya golongan cendekiawan
3. Perasaan senasib sepenanggungan
4. Berkembanganya paham nasionalis di berbagai bidang: sosial, ekonomi, politik, dan budaya
Ekseternal
1. Munculnya paham-paham baru
2. Kemenangan Jepang atas Rusia
3. Perkembangan Nasionalisme di berbagai negara
Sejarah Nasionalisme Indonesia
sumber : kumparan.com
Nasionalisme di Indonesia diawali dengan dibentuknya Syarikat Islam/SI (sebelumnya Syarikat Dagang Islam/SDI). Peran SDI dalam nasionalisme bermula ketika H.O.S. Tjokroaminoto mengubah SDI menjadi Syarikat Islam, tidak hanya berkutat di soal perdagangan.
Jika sebelumnya SDI berhubungan dengan ekonomi dan sosial, Tjokoraminoto menjadikan SI juga menyinggung tentang politik dan agama. Hal ini tampak dalam kegiatan SI yang menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.
Demikian artikel mengenai sejarah nasionalisme Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Posting Komentar
Posting Komentar