PENGERTIAN
PANCASILA
Pancasila
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti lima sila. Sila sendiri memiliki
arti dasar atau sendi. Istilah pancasila ini terdapat dalam karya karangan Empu
Prapanca dan Empu Tantular. Dalam karangan Empu Tantular dalam buku Sutasoma
istilah Pancasila bermaksa pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu 1. Tidak boleh
melakukan kekerasan
2. tidak
boleh mencuri
3. tidak
boleh berjiwa dengki
4. tidak
boleh berbohong dan
5. tidak
boleh mabuk minuman keras
LANDASAN PANCASILA
1. Landasan Ontologis = Pancasila itu
mencerminkan rangkaian urutan yang bertingkat dan tidak dapat dipindahkan
2. Landasan Epistimologis = Pancasila
sebagai filsafat berarti memaknai pancasila sebagai sebuah ilmu pengetahuan
3. Landasan Aksiologis = Pancasila
membahas mengenai filsafat nilai pancasila
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN PADANGAN HIDUP BANGSA
1. Ideologi Bangsa
a. Gagasan disusun sistematis
b. Pedoman cara hidup
c. Tatanan yang dituju
d. Dipegang teguh
2. Dasar Negara : Pancasila merupakan
landasan bagi penyelenggara Negara dan pelaksanaan system pemerintahan secara
hierarki
3. Pandangan Hidup Bangsa : Pancasila
sebagai petunjuk arah semua kegiatan dan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
Untuk membedakan pancasila termasuk mana lihat pilihan katanya. Jika ada
kata kehidupan sehari-hari maka menjadi pandangan hidup, jika pedoman dasar
maka ada kata dasar termasuk dasar Negara dan jika gagasan atau pedoman cara
hidup termasuk ideology bangsa.
NILAI PANCASILA
-
Nilai
Instrumental
1. UUD 1945
2. Tap MPR
3. UU/ Perppu
4. PP
5. Perpres
6. Perda
-
Nilai
Praksis
Realitas dan Praktek
Berkewarganegaraan
MEMBEDAKAN NILAI SILA PADA PANCASILA
1. Ketuhanan yang maha esa
Mengenai : Agama, kepercayaan, saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengenai : Kemanusiaan dan HAM. Jika ada diskriminatif, rasisme yang
berarti adanya ketidak adilan dalam hal kemanusiaan dan ham berarti termasuk
sila ke-2 ini.
3. Persatuan Indonesia
Mengenai : Persatuan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Mengenai : Demokrasi, Kedudukan, Hak, Kewajiban, Musyawarah.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia
Mengenai : Adil dan Ekonomi. Jika ada membahas mengenai bisnis maka
termasuk dalam hal ekonomi dan masuk dalam sila ke-5 ini. Antara sila ke 2 dan
ke 5 memang mirip-mirip karena adanya kata yang sama yaitu “Yang adil” pada
sila ke 2 dan “keadilan” pada sila ke 5. Jika sila ke 2 lebih kemanusiaan dan
sila ke 5 lebih ke keadilan dalam hal ekonomi
45 BUTIR-BUTIR PANCASILA
Secara
lebih rinci nilai pada lima sila dalam pancasila ini terkandung dalam
butir-butir pancasila. Sila pertama memiliki 7 butir, sila kedua memiliki 10
butir, sila ketiga memiliki 7 butir, sila keempat memiliki 10 butir dan sila
kelima memiliki 11 butir. Jika ditotal maka jumlahnya 45 butir pancasila.
Sila ke 1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap
hormat-menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina Kerukunan hidup di antara sesame
umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan diyakini.
6. Mengembangkan sikap saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agam dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila ke 2 : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai
sesame manusia.
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa
dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak
semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan
keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya
sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Posting Komentar
Posting Komentar