Review Buku (17) - The Extraordinary Story of Chairul Tanjung - Nis Windows

Judul buku : The Extraordinary Story of Chairul Tanjung Indonesia's Most Inspiring Entrepreneur (The English Translation of Si Anak Singkong)

Biographer : Thahja Gunawan Diredja

Penerbit : Kompas

Tahun :  2014

Jumlah : 410 halaman ebook

Sekilas Tentang Buku Ini

Buku yang menceritakan kisah hidup Chairul Tanjung ini adalah versi bahasa inggris dari buku yang berjudul Anak Singkong. Dulu sering banget iklan bukunya tayang di Trans TV dan Trans 7. Tak lain karena beliau memanglah pimpinan dari Trans Corporation. 

Selain karena sering lihat iklannya di televise aku pengen baca buku ini juga karena waktu itu lagi viral CEO Gojek yang diangkat menjadi menteri pendidikan yaitu Nadiem Makarim. Sayangnya gak ada buku yang berceritakan profil Nadiem ini. Dan aku ketemu buku Chairul Tanjung berhubung di Gramedia Digital. 

Terus buku ini juga masuk dalam waiting list aku jadi sekalian lah pilih buku ini untuk di baca. Ya mirip-mirip lah cerita pak Nadiem yang asalnya pengusaha start up dan pak chairul yang pengusaha macam-macam bisnis  kemudian menjadi Menteri.

Oh ya aku juga sengaja baca buku ini karena ada versi bahasa inggrisnya. Beberapa waktu yang lalu aku sudah bisa baca novel berbahasa inggrisnya Tere Liye yaitu, earth, moon, dan sun. Sekarang aku ingin naik tingkat dari novel berbahasa inggris menjadi buku non fiksi berbahasa inggris. Ternyata rasanya susah baca non fiksi versi English gak senyaman novel bahasa inggris yang bahasanya kayak bahasa rutin sehari-hari.

Siapa Itu Chairul Tanjung?

Lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962 pria yang bernama lengkap Prof. drg. Chairul Tanjung, M.B.A ini adalah seorang pengusaha ternama di Indonesia. Pada zaman presiden SBY, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014.

Isi Buku Chairul Tanjung

Buku ini terdiri dari 40 bab yang menceritakan kisah Chairul Tanjung. Bagian pertama menceritakan kehidupannya sebagai seorang yang menuntut ilmu. Dimana ia terlahir dari keluarga biasa. Beliau tinggal di jakarta di salah satu gang kumuh yang bernama gang abu. Ayahnya adalah seorang wartawan yang saat itu kesulitan ekonomi karena suatu kondisi. Dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 6 orang anak. Pada suatu waktu Chairul harus tinggal di tempat neneknya agar meringankan beban orang tuanya.

Bagian selanjutnya menceritakan pekerjaan yang pernah ia lakukan. Waktu kecil pernah berjualan es. Kemudian saat kuliah kedokteran beliau berusaha fotokopi hingga pernah menjual peralatan praktek kedokteran. Dan pernah juga berbisnis sepatu selepas lulus kuliah.

Kemudian bagian selanjutnya menceritakan pencapaian karir yang beliau peroleh. Salah satu hal yang patut dicontoh dari beliau adalah Networking. Dimana disaat sekolah beliau sudah pandai bernegosiasi ketika membeli tali tambang untuk keperluan piknik sekolah. Bahkan saat sudah lulus dan bekerja beliau tetap menjaga networking dengan menjadi ketua komite sekolah yang pertama kali membuat reuni besar-besaran yang akhirnya dapat membantu peningkatan fasilitas sekolahnya.

.

Pendapatku tentang buku Chairul Tanjung

Bagian yang aku sukai adalah background berliau yang tidak punya priviledge yang bagus, dalam artian seorang pengusaha bukan karena lingkungan atau keturunan pengusaha yang kaya. Bahkan meski tinggal di gang sempit dan mempunyai rumah dengan toilet di luar yang digunakan bersama tetangga lainnya beliau ini bisa berkuliah di kedokteran bahkan saudara beliau ini  juga sekolah kedoktoran yang bernama Chairil.

Aku sungguh tak menyangka background pendidikan Chairul Tanjung ini adalah Dokter Gigi. Aku berpikir karena beliau pengusaha ternama mungkin pendidikannya dalam jurusan ekonomi dan semacamnya ternyata dari kesehatan. Buat kalian yang merasa salah jurusan jangan khawatir siapa tau nasib kalian bisa berubah seperti pak chairul ini.

Bagian awal cerita menyenangkan dibaca kemudian dibagian akhir banyak sekali pencapaian yang diperlihatkan beserta foto-fotonya. Jadi aku kurang tertarik dengan bagian buku terakhir.

Oh ya aku baca buku Chairul Tanjung ini di aplikasi Gramedia Digital. Kalian sudah pernah pakai aplikasi itu belum?